KESENIAN, PERTUNJUKAN DAN PERMAINAN TRADISIONAL
ꦏꦼꦱꦼꦤꦶꦪꦤ꧀ꦥꦼꦂꦠꦸꦚ꧀ꦗꦸꦏ꧀ꦏꦤ꧀ꦢꦤ꧀ꦥꦼꦂꦩꦻꦤ꧀ꦤꦤ꧀ꦠꦿꦢꦶꦱꦶꦪꦺꦴꦤꦭ꧀
Kethoprak
Purwanto
1991
Kembanggede
30 Anggota
Jika ada pentas
Kethoprak
Isman
2017
Bungsing
30 Anggota
1 kali sebulan
Kethoprak
Joko Purnomo
14 juni 2017
Pringgading RT 004
45 Anggota
1 kali sebulan
Karawitan
Krisbiantoro
2018
Pringgading RT 002
20 Anggota
1 kali sebulan
Karawitan
Slamet
2023
Iroyudan
25 Anggota
1 kali sebulan
Karawitan
Dwi Pudjianingsih, S.Sn
2018
Pringgading RT 004
25 Anggota
1 kali sebulan
Karawitan
Wisnu
2007
Kembangputihan
25 Anggota
1 kali sebulan
Karawitan
Slamet
2017
Kedung
25 Anggota
1 kali sebulan
Jathilan
Jumadi
1980
Watugedug RT 002
25 Anggota
1 kali sebulan
Jathilan
Riyanto
2023
Kalakijo
25 Anggota
1 kali sebulan
Reog
Slamet
2023
Kedung
50 Anggota
3 Bulan sekali
Terdapat 8 Kelompok / kesenian hadroh yang tersebar antara lain: Hadroh Al-Barqi, Hadroh Al-Imdad, Hadroh Sabilal Muhtadin, Hadroh Gugah Ati, Hadroh Amirul Mustofa, Hadroh Al Ridlo, Sholawat Jawa Nurul Iman, dan Sholawat Jawa Ikhsanul Anwar dengan intensitas latihan 1 bulan 1 kali.
Musik dan Tari
Tri Haryanto
2016
Kalakijo
15 Anggota
Setiap Bulan
Musik dan Tari
Ponijan
2014
Kentolan Lor
13 Anggota
Malam Kamis
Musik
Agus Jumawal
2015
Kalakijo
10 Anggota
Malam Kamis
Musik Gejog Lesung dan Tari
Wartini
1996
Santan
30 Anggota
1 bulan 1 x
Musik Gejog Lesung dan Tari
Pairah
2000
Kalakijo
15 Anggota
1 bulan 1 x
Macapat
Riyanta
1996
Kalakijo
15 Anggota
1 bulan 1 x
Keprajuritan / Bregada
2004
Setiap Padukuhan di Kalurahan Guwosari mempunyai prajurit Bregada
Padukuhan Gandekan
Padukuhan Pringgading
Padukuhan Kembanggede
Bregada Banjaran
Padukuhan Kembangputihan
Bregada Branjang Selo
Padukuhan Kentolan Lor
Bregada Wongso Bayan
Padukuhan Kentolan Kidul
Bregodo Suryeng Wilogo
Padukuhan Watugedug
Bregada Dukuh Ampuh
Padukuhan Dukuh
Bregada Iroyudo
Padukuhan Iroyudan
Bregada Randu Alas
Padukuhan Kadisono
Bregodo Prabudiningrat
Padukuhan Kedung
Bregada Satriyo Selarong
Padukuhan Karangber
Bregada Tiyang Santan
Padukuhan Santan
Bregada Panca Driyo
Padukuhan Kalakijo
Bregodo Suryeng Laga
Padukuhan Bungsing
Salah satu jenis permainan yang dapat dimainan oleh Anak-anak laki- laki maupun perempuan atau orang dewasa sebagai rekreasi. Dakon sebenarnya adalah alat untuk bermain congklak. Alat ini terbuat dari kayu dengan panjang 50 cm, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm. Biji dakon dapat menggunakan kerikil, biji sawo atau kelereng, ditempatkan di bagian papan yang dilubangi berdiameter 5 cm sebanyak 12 lubang.
Egrang merupakan olahraga tradisional dengan menggunakan tongkat panjang yang terbuat dari 2 batang bambu di mana seseorang bisa berdiri di atasnya, kemudian berjalan dalam jarak atau waktu tertentu. Bambu yang dipakai sebagai pijakan adalah bambu yang memiliki ukuran panjang 2,75 m dan memiliki diameter antara 6-9 cm. Pada ukuran 50 cm dari bawah (tumpuan) dibuat dengan agak besar, untuk tempat berpijak kaki agar kaki dapat leluasa bergerak/berjalan.
Gobag sodor atau galah asin adalah sejenis permainan tradisional dari Indonesia dengan menggunakan lapangan berbentuk segi empat berpetak-petak, setiap garis dijaga oleh pihak penjaga. Gobag sodor adalah sebuah permainan grup yang terdiri atas dua tim, masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Adapun cara bermain gobag sodor adalah setiap orang di tim jaga membuat penjagaan berlapis dengan cara berbaris ke belakang sambil merentangkan tangan agar tidak dapat dilalui oleh lawan. Satu orang penjaga lagi bertugas di garis tengah yang bergerak tegak lurus dari penjaga lainnya. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Dalam permainan ini diperlukan dua ranting kayu yang berukuran panjang sekitar 30 cm (disebut “benthong”), dan yang berukuran pendek sekitar 10 cm (disebut “janak”). Pada umumnya, antara benthong dan janak memiliki diameter yang sama, yaitu sekitar 1 cm; bahkan umumnya benthong dan janak diambil dari ranting dengan jenis pohon dan batang yang sama. Saat kedua ranting ini beradu (dipukulkan) maka muncul suara “thik ... thik”, sehingga permainan ini disebut “Benthik”
Dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang jaga atau berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi. Anak yang jaga ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apasaja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi dan setelah itu bertugas untuk mencari teman-teman yang lainnya hingga bertemu.
Bakiak adalah sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku di kedua sisinya. Permainan bakiak adalah permaianan tradisional yang melatih kekompakan anak seperti kemampuan berjalan cepat dengan bersamaan, mengkordinasikan gerak tubuh, kordinasi antara gerakan melangkah dan mengayunkan tangan dengan tubuh anak, melatih keseimbangan dan kelincahan.
Sebuah permainan tradisional sederhana, yang membentuk bidang petak-petak semacam papan catur. Permainan dam-daman ini permainan mirip catur, setiap pemain harus bergantian menjalankan pionnya. Hanya saja di permainan ini tidak ada skakmat, adanya hanya makan atau dimakan
Layang-layang merupakan jenis permainan tradisional yang biasa dimainkan anak-anak hingga orang dewasa. Permainan ini hampir ditemukan di setiap penjuru daerah di Indonesia. Permainan layang-layang ini masih dijumpai di wilayah Kalurahan Guwosari dan biasanya dijumpai ditanah lapang atau di lahan kosong pada musim angin
Sanggar Tari
Triwahyuni
2017
Kalakijo
27 Anggota
1 bulan 1 x
Sanggar Tari
Tiwi Kisna Graita
2017
Kembanggede
20 Anggota
1 bulan 1 x
Sanggar Teater
Anisa Nur Afifah
2016
Iroyudan
20 Anggota
Jika Ada pementasan
Sanggar Tari
Khatarina
2010
Pringgading
27 Anggota
1 bulan 1 x
Dapat digunakan kelompok seni, terdapat di kompleks Kantor Kalurahan Guwosari
Lokasi Luas, terdapat Tribun penonton, sangan representatif digunakan untuk pentas dengan skala penonton ribuan di area indoor.
Dapat digunakan kelompok seni, terdapat di kompleks Kantor Kalurahan Guwosari
Dapat digunakan kelompok seni karawitan dilengkapi dengan gamelan Slendro Pelog, terdapat di kompleks Kantor Kalurahan Guwosari
Dapat digunakan kelompok seni pentas dan latihan terdapat di kompleks Wisata Edukasi Sejarah Banjaran / area Goa Selarong
Dapat digunakan kelompok seni pentas dan latihan terdapat di kompleks Wisata Edukasi Sejarah Banjaran / area Goa Selarong padukuhan watugedug
Dapat digunakan kelompok seni pentas dan latihan terdapat di kompleks Wisata Gunung Mijil padukuhan Gandekan
Dapat digunakan kelompok seni pentas dan latihan terdapat di padukuhan Iroyudan RT 005
Dapat digunakan kelompok seni pentas dan latihan Gejog Lesung dll terdapat di padukuhan Santan
Dapat digunakan kelompok seni pentas dan latihan Gejog Lesung dll terdapat di padukuhan Santan
Dapat digunakan kelompok seni pentas dan latihan Gejog Lesung dll terdapat di padukuhan Santan
Dapat digunakan kelompok seni pentas dan latihan Gejog Lesung dll terdapat di padukuhan Pringgading
Digunakan kelompok seni pentas dan latihan terdapat di padukuhan Santan
Digunakan kelompok seni pentas dan latihan Pekbung, Jatilan, Bregodo terdapat di padukuhan Kalakijo
Digunakan kelompok seni pentas dan latihan Pekbung, Jatilan, Bregodo terdapat di padukuhan Kalakijo
Gamelan Kuningan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Kebudayaan, gamelan tersebut dinamai "Tirto Wening"
Gamelan dari besi yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan DIY untuk Karang Taruna Dipo Ratna Muda Guwosari, gamelan tersebut berlokasi di rumah bapak Darmanto di padukuhan Kembangputihan.